Skip to main content

Interpersonal Skill (keterampilan interpersonal)

 sebagai kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim. Pakar lain mengatakan bahwa interpersonal skill adalah kecakapan atau keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, kecakapan atau keterampilan untuk berkomunikasi baik verbal maupun non verbal.

Alat ukur kepribadian 

Myers-Birggs Type Indicator (MBTI) adalah psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan. MBTI didasari pada jenis dan preferensi kepribadian dari Carl Gustav Jung, yang menulis Psychological Types pada tahun 1921 MBTI dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers pada sejak 1940. Psikotes ini dirancang untuk mengukur kecerdasan individu, bakat, dan tipe kepribadian seseorang. Tes ini juga dipakai untuk mengetahui karakter kepribadian karyawan perusahaan agar dapat ditempatkan pada bidang-bidang yang membuat potensi karyawan tersebut optimal.

Who am I?

DIKENAL SEBAGAI

"The Doers" (Pelaku) & "Promoter" (Promotor)

PENJELASAN SINGKAT

Fleksibel dan Toleran, mereka mengambil pendekatan praktis yang berfokus pada hasil yang langsung. Teori dan penjelasan konseptual membosankan bagi mereka ? mereka biasanya bertindak energik untuk memecahkan masalah. Berfokus pada dimana mereka saat ini, dan sekarang, bersifat sponta, menikmati saat-saat dimana mereka bisa aktif berinteraksi dengan orang lain. Menikmati kenyamanan material dan gaya. Mereka belajar sangat baik belajar dengan melakukan sesuatu.

CIRI-CIRI

  • Spontan, Aktif, Enerjik, Cekatan, Cepat, Sigap, Antusias, Fun dan penuh variasi.
  • Komunikator, asertif, to the point, ceplas-ceplos, berkarisma, punya interpersonal skill yang baik.
  • Baik dalam pemecahan masalah langsung di tempat. Mampu menghadapi masalah, konflik dan kritik. Tidak khawatir, menikmati apapun yang terjadi.
  • Cenderung untuk menyukai sesuatu yang mekanistis, kegiatan bersama dan olahraga.
  • Mudah beradaptasi, toleran, pada umumnya konservatif tentang nilai-nilai. Tidak suka penjelasan terlalu panjang. Paling baik dalam hal-hal nyata yang dapat dilakukan.

Comments

Popular posts from this blog

Analisis Film : Door to Door

Sinopsis film: Sejak lahir, Bill Porter mengalami suatu gangguan yang dinamakan  cerebral palsy , dimana gerakan, keseimbangan, dan postur tubuhnya mengalami gangguan. Pada awal kisah diceritakan bagaimana Bill Porter melamar kerja di suatu perusahaan bernama Watkins sebagai salesman, awalnya ia di tolak karena ia dipandang sebagai orang cacat yang tak mampu bekerja secara produktif. Namun, kemudian Bill diberi kesempatan untuk bekerja di perusahaan tersebut. Bill diantar ibunya (Mrs. Porter) ke tempat dimana ia akan mengunjungi pintu-ke-pintu untuk menawarkan produk-produk Watkins. Hari pertama kerja berlangsung rumit, namun ia berhasil mendapatkan seorang pelanggan. Pada hari keempat, ia hampir dipecat oleh bosnya (Mr. Chuck) dengan alasan belum mencapai target, namun Bill meminta kesempatan dan mencoba memperbaiki kesalahannya. Setelah selesai bekerja ia tidak melihat ibunya di tempat biasa untuk menjemput Bill. Ternyata Mrs Porter mengalami penyakit alzeimer, sehingga ia h

Hubungan antara Work Engagement dengan Performance

Hubungan antara Employee  Engagement dengan Work Performance Sebelum membahas tentang hubungan antara work engagement  dengan  work performance,  kita harus mengetahui apa definisi dari masing-masing variabel tersebut. Work engagement,  merupakan keadaan psikologis di mana karyawan merasa berkepentingan dalam keberhasilan perusahan dan termotivasi untuk meningkatkan kinerja ke tingkat yang melebihi  job requirement  yang diminta (Mercer, dikutip oleh Carpenter & Wyman, 2007:1) lebih lanjut  employee engagement  dianggap sebagai suatu yang dapat memberikan perubahan pada individu, tim, serta perusahaan.  Work Performance,  merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2007:67). Penilaian kerja yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk mengetahui   tingkat kine