Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Apa itu OCB?
Jex
(2002) mendefinisikan organizational citizenshipsebagai perilaku yang ditunjukkan oleh seorang karyawan yang bukan merupakan
bagian dari deskripsi pekerjaan. Ini termasuk perilaku terbuka yang tidak
dihargai secara formal oleh organisasi. Selain itu, Robbins (2005)
mendefinisikan organizational citizenship behavior sebagai perilaku individu atau perseorangan yang
sukarela dan bukan bagian dari syarat formal pekerjaan, tetapi dapat
meningkatkan fungsi efektif organisasi. Diketahui juga bahwa organizational
citizenship behavior merupakan perilaku
pekerja yang melebihi tugas formalnya dan memberikan kontribusi pada
keefektifan organisasi (Smith, dkk., 1983). Menurut Aldag dan
Resckhe, (1997) Organizational Citizenship Behavior merupakan
kontribusi individu dalam melebihi tuntutan peran di tempat kerja.
Dimensi
Ada 4 dimensi dalam OCB dikemukakan oleh Organ, Podsakof, dan Mackenzie
(2006), yaitu:
- Altruism, yaitu perilaku membantu karyawan lain tanpa ada paksaan pada tugas-tugas yang berkaitan erat dengan operasi-operasi organisasional.
- Civic Virtue, menunjukkan partisipasi sukarela dan dukungan terhadap fungsi-fungsi organisasi baik secara professional maupun sosial alamiah.
- Conscinetiousness, berisi tentang kinerja dari prasyarat peran yang melebihi standar minimum.
- Courtesy, adalah perilaku meringankan problem-problem yang berkaitan dengan pekerjaan yang dihadapi orang lain.
- Sportmanship, berisi tentang pantangan-pantangan membuat isu yang merusak meskipun merasa jengkel.
Faktor yang Mempengaruhi OCB
Novliadi (2006) mengemukakan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi OCB, yaitu:
- Budaya dan Iklim Organisasi. Merupakan kondisi awal yang memicu terjadinya organizational citizenship behavior (Organ, dkk., 2006). Ketika iklim organisasi positif, maka anggota organisasi akan melakukan pekerjaan melebihi kewajiban seharusnya dan akan selalu mendukung tujuan organisasi jika atasan memperlakukan semua anggota organisasi secara adil.
- Masa Kerja. Diketahui bahwa semakin lama masa kerja, maka akan semakin meningkatkan rasa percaya diri dan kompetensi karyawan dalam melakukan pekerjaannya, serta menimbulkan perasaan dan perilaku positif terhadap organisasi yang mempekerjakannya.
- Motivasi Intrinsik. Motivasi yang sifatnya berasal dari dalam diri meliputi kepribadian, mood dan nilai-nilai individu tertentu.
- Perilaku Pemimpin. Organ, dkk., (2006) menjelaskan bahwa pemimpin dapat meningkatkan perilaku OCB pada karyawan.
Manfaat OCB
Menurut Cohen dan Vigoda (2000) mencatat bahwa organizational citizenship
behavior (OCB) manfaat Organizational Citizenship Behaviour (OCB) bagi perusahaan dapat meningkatkan efektifitas organisasi melalui banyak cara.
Berbagai manfaat dari organizational citizenship behavior (OCB) meliputi:
- Peningkatan produktivitas rekan kerja dan manajerial
- Efisiensi yang unggul dalam penggunaan dan alokasi sumber daya
- Mengurangi biaya pemeliharaan
- Koordinasi yang lebih baik dari kegiatan organisasi di seluruh individu, kelompok, dan departemen fungsional
- Meningkatkan daya tarik organisasi untuk merekrut karyawan baru yang berkualitas tinggi
- Meningkat stabilitas kinerja dalam organisasi
- Peningkatan kemampuan organisasi untuk beradaptasi secara efektif terhadap perubahan lingkungan.
Comments
Post a Comment