Skip to main content

HR Competencies


Apa itu HR competencies?
Menurut buku Armstrong,M. (2012) HRM berbasis kompetensi adalah tentang menggunakan gagasan kompetensi dan hasil analisis kompetensi untuk menginformasikan dan meningkatkan proses SDM, terutama yang berkaitan dengan rekrutmen dan seleksi, pembelajaran dan pengembangan, serta kinerja dan manajemen penghargaan.

Menurut Amstrong, M. (2006) HRM berbasis kompetensi adalah tentang menggunakan konsep kompetensi dan hasil analisis kompetensi untuk menginformasikan dan meningkatkan proses manajemen kinerja, rekrutmen dan seleksi, pengembangan karyawan dan penghargaan karyawan.
Konsep kompetensi telah mencapai tingkat yang menonjol ini karena pada dasarnya tentang kinerja. Mansfield (1999) mendefinisikan kompetensi sebagai 'karakteristik dasar dari seseorang yang menghasilkan kinerja yang efektif atau unggul'.

Kesimpulan:
Kompetensi HR adalah penggunaan konsep kompetensi yaitu karakteristik yang dimiliki seseorang untuk melakukan pekerjaan dengan kinerja yang efektif dan unggul dalam peningkatan proses yang berkaitan dengan sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah pegawai. Terutama dalam proses rekrutmen dan seleksi, pengembangan dan pelatihan, serta penghargaan pegawai.
Jenis-jenis kompetensi HR
Jenis-jenis kompetensi menurut Armstrong (2012 dan 2006)
1.     Kompetensi perilaku mendefinisikan ekspektasi perilaku, yaitu jenis perilaku yang diperlukan untuk memberikan hasil di bawah judul seperti kerja tim, komunikasi, kepemimpinan dan pengambilan keputusan.
2.     Kompetensi teknis menentukan apa yang harus diketahui dan dapat dilakukan orang (pengetahuan dan keterampilan) untuk menjalankan peran mereka secara efektif.
3.     Kompetensi NVQ / SNVQ menentukan standar minimum untuk pencapaian tugas dan kegiatan yang ditetapkan dengan cara yang dapat diamati dan dinilai dengan maksud sertifikasi.

Bagaimana mengembangkan kerangka kompetensi HR
Menurut buku Armstrong (2012):
·       Tentukan tujuan kerangka kerja dan proses SDM yang akan digunakannya.
·       Buat kasus bisnis untuk pengembangannya, tentukan manfaatnya.
·       Mempersiapkan rencana proyek yang mencakup penilaian sumber daya yang diperlukan dan biaya
·       Libatkan manajer lini dan karyawan dalam desain kerangka kerja.
·       Komunikasikan tujuan latihan kepada staf.
·       daftar kompetensi inti bisnis.
·       Tentukan kompetensi untuk dimasukkan dalam kerangka kompetensi.
·       Uji dan selesaikan dan komunikasikan kerangka kerja.
Kompetensi apa yang dibutuhkan HR saat ini?
Menurut buku Gary Dessler kompetensi yang dibutuhkan HR saat ini seperti merumuskan rencana strategis dan membuat keputusan berbasis data membutuhkan keterampilan manajer sumber daya manusia yang baru. Manajer SDM tidak bisa hanya pandai dalam tugas-tugas personalia tradisional seperti perekrutan dan pelatihan. Sebagai gantinya, mereka harus "berbicara dalam bahasa CFO" dengan membela rencana sumber daya manusia dalam istilah yang terukur (seperti laba atas investasi). Untuk membuat rencana strategis, manajer sumber daya manusia harus memahami perencanaan strategis, pemasaran, produksi, dan keuangan. (Mungkin inilah sebabnya sekitar sepertiga dari manajer SDM top di perusahaan-perusahaan Fortune 100 pindah ke sana dari area fungsional lainnya.) Ia harus mampu merumuskan dan mengimplementasikan perubahan organisasi skala besar, merancang struktur organisasi dan proses kerja, dan memahami bagaimana cara bersaing dan berhasil di pasar.


Comments

Popular posts from this blog

Analisis Film : Door to Door

Sinopsis film: Sejak lahir, Bill Porter mengalami suatu gangguan yang dinamakan  cerebral palsy , dimana gerakan, keseimbangan, dan postur tubuhnya mengalami gangguan. Pada awal kisah diceritakan bagaimana Bill Porter melamar kerja di suatu perusahaan bernama Watkins sebagai salesman, awalnya ia di tolak karena ia dipandang sebagai orang cacat yang tak mampu bekerja secara produktif. Namun, kemudian Bill diberi kesempatan untuk bekerja di perusahaan tersebut. Bill diantar ibunya (Mrs. Porter) ke tempat dimana ia akan mengunjungi pintu-ke-pintu untuk menawarkan produk-produk Watkins. Hari pertama kerja berlangsung rumit, namun ia berhasil mendapatkan seorang pelanggan. Pada hari keempat, ia hampir dipecat oleh bosnya (Mr. Chuck) dengan alasan belum mencapai target, namun Bill meminta kesempatan dan mencoba memperbaiki kesalahannya. Setelah selesai bekerja ia tidak melihat ibunya di tempat biasa untuk menjemput Bill. Ternyata Mrs Porter mengalami penyakit alzeimer, sehingga ia h

Hubungan antara Work Engagement dengan Performance

Hubungan antara Employee  Engagement dengan Work Performance Sebelum membahas tentang hubungan antara work engagement  dengan  work performance,  kita harus mengetahui apa definisi dari masing-masing variabel tersebut. Work engagement,  merupakan keadaan psikologis di mana karyawan merasa berkepentingan dalam keberhasilan perusahan dan termotivasi untuk meningkatkan kinerja ke tingkat yang melebihi  job requirement  yang diminta (Mercer, dikutip oleh Carpenter & Wyman, 2007:1) lebih lanjut  employee engagement  dianggap sebagai suatu yang dapat memberikan perubahan pada individu, tim, serta perusahaan.  Work Performance,  merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2007:67). Penilaian kerja yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk mengetahui   tingkat kine